Senin, 14 November 2011

Penemu teknik jahit luka

Nama Lengkap : Muhammad ibn Zakariyā Rāzī
Lahir                  : Rey, 26 Agustus 854 M (Persia)
Kebangsaan      : Persia
Meninggal         : 925 Masehi
Minat                 : Kimia, Kedokteran dan Biologi
Hasil Karya       : Al-Hawi Fi Ilm Al-Tadawi,

      Ketokohan ilmuwan islam yang bernama lengkap Muhammad bin Zakaria ini memang sukar ditandingi dalam dunia pengobatan. Ia yang lebih populer dipanggil Al- Razi ini adalah orang pertama yang membuat jahitan pada perut dengan benang yang terbuat dari serat. Dia juga orang pertama yang berhasil membedakan antara penyakit campak dan cacar.

      Sejarah mencatat, Al-Razi dilahirkan di Ray, Parsi ( iran ) pada tahun 240 H ( 854 M ). Tak lain dan tak bukan beliau adalah guru dari ilmuwan di bidang kedokteran yang sangat terkenal, yakni Ibnu Sina.

   Ketika masih kecil, perhatiannya sudah begitu besar dalam bidang ilmu pengetahuan khususnya di bidang kedokteran. Al-Razi pun belajar dengan tekun setiap waktu dan atas kegigihannya tersebut, beliau di anugerahi prestasi mengagumkan pada setiap tingkatan sekolah yang dilaluinya. Ketika beranjak dewasa, kemampuan Al-Razi kian bertambah hingga dipercaya menjdi tenaga pengajar dan peneliti pada sejumlah lembaga. Penghargaan pun satu persatu mulai ia peroleh. Dia pernah mendapat gelar Jalinus Arab ( Galen of the Arab ) karena ketokohannya sebagai pengajar di Rumah Sakit Baghdad, Irak.
         
       Tak hanya berkiprah sebagai pengajar saja, Al-Razi juga mengisi waktunya dengan mengadakan serangkaianpenelitian di bidang pengobatan serta tak lupa menulis buku. Sebanyak 10 buku tentang pengobatan dia hasilkan dan kini sudah diterjemahkan ke dalam bahasa latin. Buku karya Al-Razi yang palin termahsyur berjudul Al-Hawi Fi Ilm Al-Tadawi yang terdiri dari 30 jilid dan dirangkum ke dalam 12 bagian.

   Banyak hal baru yang dibahas dalam buku ini. Diantaranya adalah buku yang berkaitan dengan penyembuhan penyakit serta jenis penyakit, upaya menjaga kesehatan, punggung dan tengkuk (yang patah), obat-obatan dan makanan, pembuatan ramuan obat-obatan, industri kedokteran, farmasi, anatomi, pembedahan, dan pengawetan anggota tubuh. Selain itu, juga ada yang berkaitan dengan pengkelasan bahan galian serta peralatan dan obat yang digunakan lengkap dengan araha terperinci. Sebuah buku lain karyanya adalah Al- Mansuri yang berisi tentang pembedahan seluruh tubuh manusia. Buku-buku karya Al-Razi itu lantas diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa dan menjadi bahan rujukan serta panduan dokter di seluruh eropa hingga abad ke-17.

   Ilmunya yang amat mendalam berkaitan dengan tata cara perobatan, terbukti bermanfaat dalam usaha pencarian ramuan obat dari bahan tumbuhan dan hewan serta cara yang tepat untuk dipergunakan dalam perawatan pasien. Salah satu yang monumental, adalah bahan serat yang dipakai untuk menjahit luka terbuka.

     Reaksi kimia tak luput dari pengamatannya. Termasuk pula diantaranya  ilmu dan tata cara kimia yang menjelaskan pemrosesan air raksa, belerang, arsenik, serta logam lain seperti emas, perak, tembaga, plumbum, dan besi.

     Sebagai seorang ilmuwan islam dalam bidang perobatan, ketokohan Al-Razi tidak terbatas dalam menimba ilmu dan mengarang buku semata-mata. Pada saat bersamaan, dia kerap mengemukakan pemikiran yang kritis dalam menyumbangkan rumusan keputusan oleh kerajaan. Misalnya, penguasa kerajaan meminta Al-Razi membangun sebuah rumah sakit di Baghdad, dia lantas menggunakan satu kaedah yang sangat baik untuk memilih lokasi rumah sakit tersebut. Al-Razi meletakkan sepotong daging di tempat yang berlainan di Baghdad dan daging itu dibiarkan saja sehingga menjadi busuk. Kemudian dia membangun rumah sakit di tempat yang dagingnya paling lambat busuk. Teorinya, tempat itu memiliki udara yang bersih, sedikit pencemaran, dan lokasi tersebut sesuai untuk mendirikan sebuah Rumah Sakit.

      Sumbangan Al-Razi dalam bidang filsafat juga tidak dapat dikesampingkan. Pada disiplin ilmu ini, hal yang menjadi pilihan adalah mengenai pencipta, jiwa manusia, hakikat, angkasa, dan masa. Kini, sekitar 40 manuskrip karya Al-Razi tersimpan di museum dan perpustakaan di beberapa negara seperti Iran, Perancis, dan Inggris. Sepanjang hidupnya, tokoh ilmuwan ini tercatat telah menghasilkan sebanyak 224 judul buku, 144 diantaranya adalah dalam bidang pengobatan. Al-Razi meninggal dunia tahun 320 H ( 932 M ), tepatnya ketika beliau berumur 78 tahun.

0 komentar:

Posting Komentar